Zakat dan Manfaatnya
Rabu, Oktober 23, 2019
Zakat dan Manfaatnya
Assalamu’alaikum.
Halo Sahabat Literasi Zakat Wakaf. Kali ini saya akan membahas mengenai zakat
dan pemberdayaannya dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
Zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang hartanya melebihi batas nisab
dan telah mencapai haul (setahun). Melalui zakat, seorang muslim dapat membantu
muslim lainnya yang sedang kesulitan, tertimpa musibah, atau tidak berdaya. Selain
itu, zakat juga dapat membantu mengentaskan kemiskinan, mengurangi
pengangguran, memperbaiki ekonomi negara, serta meningkatkan kualitas sumber
daya manusia.
Dari
segi istilah, Zakat berarti harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh umat
Islam kepada orang-orang tertentu. Hal itu berarti tidak semua orang berhak
menerima dana zakat. Hanya orang-orang tertentu yang telah disebutkan oleh
Allah dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat 60 yang berhak menerima zakat. Mereka
adalah:
1.
Fakir; Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan pokok hidup
2.
Miskin; Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
dasar untuk hidup.
3.
Amil; Mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.
4.
Muallaf; Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan
dalam tauhid dan syariah.
5.
Hamba sahaya; Budak yang ingin memerdekakan dirinya.
6.
Gharimin; Mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa
dan izzahnya.
7.
Fiisabilillah; Mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan
dakwah, menuntut ilmu, jihad dan sebagainya.
8.
Ibnu sabil; Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada
Allah.
Orang
yang menerima zakat biasa disebut mustahik dan orang yang mengeluarkan zakat
biasa disebut muzzaki. Zakat berperan penting dalam kesejahteraan umat. Zakat
turut berkontribusi dalam banyak bidang. Termasuk dalam bidang ekonomi, sosial,
pendidikan dan kesehatan. Lalu, apa saja manfaat zakat dalam bidang-bidang
tersebut ?
Manfaat
Zakat dalam Bidang Ekonomi
Tahukah
kamu, zakat memiliki peranan penting dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan
dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal ini dilakukan dengan cara mengelola
zakat secara produktif. Pengelolaan zakat yang bersifat produktif dapat
dilakukan dengan cara menjadikan dana zakat sebagai modal usaha mustahik, selain
untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Dengan dana zakat tersebut mustahik
akan mengembangkan usaha mereka sehingga mereka akan mendapatkan penghasilan
tetap serta mereka dapat menyisihkan penghasilannya untuk menabung. Dalam hal
ini dana zakat tidak diberikan begitu saja kepada mustahik. Akan tetapi harus
melalui pendampingan, pengarahan, serta pelatihan agar dana yang diberikan
benar-benar dikelola secara produktif oleh mustahik.
Dengan
berkembangnya usaha kecil menengah dengan modal yang berasal dari zakat akan menciptakan
lapangan pekerjaan dan dapat membuat roda perekonomian bergerak. Dengan
demikian angka pengangguran berkurang sehingga berdampak pada meningkatnya daya
beli masyarakat. Meningkatnya daya beli masyarakat membuat produksi ikut
meningkat. Ketika produksi meningkat maka terjadilah pertumbuhan ekonomi.
Manfaat
Zakat dalam Bidang Sosial
Selain
memberikan peran penting dalam bidang ekonomi, zakat juga memiliki andil dalam
bidang sosial. Zakat merupakan ibadah yang tidak hanya bersifat ketuhanan,
tetapi juga bersifat sosial.
Melalui
zakat, manusia dididik menjadi pribadi yang peduli kepada orang lain,
meningkatkan rasa empati sosial, mensucikan jiwa dari sifat kikir, memupuk
solidaritas, menghilangkan jurang pemisah antara si kaya dan si miskin, serta
menumbuhkan cinta kepada sesama umat Islam.
Manfaat
Zakat Dalam Bidang Pendidikan
Pendidikan
merupakan kebutuhan primer. Dengan pendidikan seseorang dapat memperbaiki
kualitas diri dan dapat meraih cita-citanya. Dalam Islam, menuntut ilmu merupakan
kewajiban bagi setiap umat Islam. Kewajiban menuntut ilmu telah disebutkan oleh
Rasulullah dalam haditsnya :
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ
عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
Artinya : ”Mencari ilmu
itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR.
Ibnu Abdil Barr)
Meskipun menuntut ilmu
merupakan kebutuhan primer dan merupakan sebuah kewajiban, sayangnya tidak
semua orang dapat mengenyam pendidikan dikarenakan beberapa alasan. Salah
satunya adalah terkendala biaya. Mereka yang lemah ekonominya terhalang dalam
memenuhi kebutuhan pendidikan. Oleh karena itu zakat hadir untuk membantu
mengatasi permasalahan tersebut karena zakat sebagai alat bantu pengentasan
masalah-masalah di masyarakat memiliki peranan yang tak kalah penting dalam
bidang pendidikan.
Pemberdayaan zakat dalam
bidang pendidikan dapat berupa:
A. Membiayai orang
miskin untuk tetap mendapatkan pendidikan.
Kemiskinan merupakan
salah satu penyebab banyak anak tidak bisa bersekolah. Banyak dari mereka yang
tidak bisa mengenyam pendidikan sama sekali. Ada juga diantara mereka yang
putus sekolah karena tidak sanggup melanjutkan pendidikan karena masalah biaya.
Bila melihat data, Jumlah anak putus sekolah di Indonesia cukup
mengkhawatirkan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencatat, sepanjang 2018
jumlah anak putus sekolah sebanyak 32.127 siswa. Meski menurun dari jumlah 60.066
siswa yang putus sekolah pada 2016, namun jumlah 32.127 siswa masih terbilang
sangat banyak. Walaupun tidak semua penyebab anak putus sekolah adalah karena
terkendala biaya, namun hal tersebut menjadi alasan tertinggi dari berbagai
alasan lainnya.
Zakat memiliki peranan
penting dalam hal ini. Dana zakat dapat dialokasikan untuk menekan angka putus
sekolah dengan memberikan beasiswa untuk siswa yang berasal dari keluarga tidak
mampu. Beasiswa yang diberikan dari dana zakat tersebut diharapkan dapat
digunakan siswa untuk melanjutkan sekolahnya, membeli buku pelajaran, tas, alat
tulis, serta alat penunjang kegiatan belajar lainnya. Hal tersebut bertujuan
agar siswa menjadi lebih semangat dalam menuntut ilmu untuk masa depannya tanpa
khawatir kekurangan biaya.
B.
Meningkatkan upah guru honorer
Peran
guru sangat penting dalam peningkatan kualitas peserta didik. Sehingga
kesejahteraan para guru tentunya butuh perhatian, terutama kesejateraan guru
honorer. Selama ini peran guru honorer sangatlah membantu dalam pelaksanaan
pendidikan di Indonesia. Sayangnya, upah yang diterima para guru honorer saat
ini masih sangat rendah. Sebagai contoh yang terjadi di Kabupaten Seluma,
Bengkulu. Adapun upah guru honorer di Seluma saat ini dibayar oleh sekolah,
yakni melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SD dan SMP.
Sedangkan untuk setingkat PAUD, dianggarkan melalui Dana Desa (DD), ataupun
dari iuran wali murid. Umumnya besaran gaji guru honorer saat ini tidak sampai
UMR. Hal ini membuat guru honorer sulit untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Upah
yang sedikit juga dapat membuat guru honorer kurang optimal dalam melaksanakan
tugasnya karena sedikitnya upah yang diterima tidak sebanding dengan banyaknya
tugas dan tanggungjawab yang diembannya.
Untuk
meningkatkan upah guru honorer, salah satu langkahnya adalah melalui dana
zakat. Dana zakat dapat dialokasikan untuk menambah upah guru honorer yang
pendapatannya dibawah upah minimum. Hal ini bertujuan agar guru honorer bisa
memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan cukup. Selain itu, pemberian zakat kepada
guru honorer dapat meningkatkan semangat dalam menjalankan tugasnya mendidik
anak bangsa.
Pemberdayaan Zakat dalam
Bidang Kesehatan
Kesehatan
merupakan salah satu harta yang sangat berharga bagi umat manusia. Bila tubuh
sehat, kita dapat melakukan berbagai aktivitas dengan baik. Namun adakalanya
kita diberi ujian oleh Allah berupa sakit. Ujian sakit tersebut merupakan
bentuk cinta Allah kepada kita. Maka ketika sakit, kita dianjurkan untuk
memperbanyak beristighfar dan berdoa. Selain itu, kita juga dianjurkan untuk
berikhtiar agar tubuh kita yang sedang sakit segera pulih. Salah satu bentuk ikhtiar kita mengobati
tubuh yang sakit adalah dengan berobat ke dokter atau rumah sakit. Namun dalam
beberapa kasus, tingginya biaya berobat dan perawatan di rumah sakit membuat
sebagian orang lebih memilih membiarkan sakitnya pulih dengan sendirinya. Terutama
bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Tentu tidak semua penyakit dapat
dibiarkan pulih dengan sendirinya. Ada beberapa penyakit yang perlu penanganan
khusus dari dokter. Hal inilah yang menjadi perhatian pemerintah untuk
mengadakan jaminan kesehatan nasional atau BPJS Kesehatan. Dengan BPJS Kesehatan,
diharapkan seluruh rakyat Indonesia mendapatkan jaminan perlindungan kesehatan
mendasar.
Untuk
mendapatkan jaminan kesehatan nasional dari pemerintah, masyarakat masih harus
membayar iuran perbulannya. Namun bagi peserta BPJS Kesehatan dari golongan
kaum fakir dan miskin, dananya full di back up pemerintah sehingga tidak
perlu membayar iuran. Namun hal tersebut ternyata menimbulkan masalah bagi BPJS
Kesehatan. Sekitar lebih dari separuh peserta BPJS Kesehatan yaitu sekitar 120
juta jiwa atau 58% dari total peserta per November 2018 merupakan penduduk
miskin dimana dananya ditanggung oleh pemerintah. Hal tersebut menjadi salah
satu faktor BPJS Kesehatan mengalami defisit karena premi yang diterima lebih
kecil daripada tagihan klaim.
Disisi
lain, Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia
mempunyai potensi besar dalam hal keuangan melalui dana zakat. Bahkan menurut BAZNAS,
potensi zakat di Indonesia sebesar 286 Triliun rupiah pertahun. Kaum fakir dan
miskin adalah dua diantara delapan golongan orang yang berhak menerima zakat
sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60.
Bahkan mereka adalah golongan yang diprioritaskan dalam penyaluran zakat.
peserta
BPJS Kesehatan dari golongan kaum fakir dan miskin saat ini mendominasi
kepesertaan BPJS kesehatan dimana dananya full di back up pemerintah
sehingga menjadi salah satu penyebab defisit. Adapun dalam zakat, kaum fakir
dan miskin merupakan golongan yang berhak menerima zakat. Oleh karena itu, dana
zakat dapat dijadikan solusi alternatif sebagai sumber dana yang dapat dikelola
untuk mem-back up Jaminan Kesehatan kaum fakir dan miskin. Meskipun tidak
mudah, namun bukan tidak mungkin hal tersebut dapat dicapai.
Kesimpulan
Kesimpulannya,
zakat berperan penting dalam kesejahteraan umat. Zakat turut berkontribusi
dalam banyak bidang. Termasuk dalam bidang ekonomi, sosial, pendidikan dan
kesehatan. Melalui zakat, diharapkan terjadi pemberdayaan masyarakat melalui
berbagai sektor. Hal ini demi tercapainya tujuan utama zakat yaitu menaikkan
level mustahik menjadi muzakki.
Jadi,
Yuk bayar zakat agar semua jadi berdaya. Sekian dan terimakasih. Sampai jumpa
lagi sahabat. Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakaatuh.
Berbuat Baik Berharap Dibalas Kebaikan, Boleh Gak Sih ?
Minggu, September 29, 2019
Mungkin diantara kita ada yang pernah mendengar pepatah "Air susu dibalas air tuba". Maksudnya adalah kebaikan dibalas dengan kejahatan. Siapa sih yang mau kebaikan yang dia udah lakukan eh malah dibalas kejahatan ? Pasti gak ada yang mau kan. Nah, jadi salah gak sih kalo kita berbuat kebaikan dan kemudian mengharapkan balasan kebaikan pula ?
Mari kita analisis lebih lanjut. Jadi, Menurut pendapat saya pribadi, kebaikan adalah kewajiban bagi setiap orang. Gak peduli dia itu dari latarbelakang manapun, gak peduli kaya atau miskin, tua atau muda. Semua orang wajib melakukan kebaikan. Masalahnya adalah, terkadang ada dari sebagian orang, enggan berbuat kebaikan karena beberapa faktor, salah satunya trauma. Dia trauma karena kebaikan yang ia perbuat pernah disalahgunakan orang lain, ia trauma karena kebaikannya malah dibalas kejahatan. ia trauma kebaikannya tidak pernah dihargai. Kalau begitu, bagaimana seharusnya?
Seharusnya kita tetap melakukan kebaikan dengan ikhlas tanpa mengharap imbalan, toh niat kita berbuat kebaikan kan pada dasarnya untuk memudahkan orang lain dan mengharap ridho dari Tuhan. Dibalas kebaikan syukur, gak dibalas pun gak masalah. Karena orientasi kita melakukan kebaikan bukan karena ingin dipuji, bukan karena ingin mendapat perhatian dari orang yang kita bantu. Oleh sebab itu, ubah niat awal kita dalam berbuat kebaikan maupun membantu orang. Niatkan iklas untuk membantu, dan niatkan karena ingin mentaati perintah Tuhan yaitu harus berbuat kebaikan kepada sesama.
Akhir kata, di dunia ini banyak orang baik. Jika kamu tidak menemukannya, jadilah salah satunya.
Salam super
Tips Mengelola Keuangan Bagi Anak Kos (Part 1)
Minggu, September 29, 2019Sumber gambar : Google Images
Siapa yang enggak tau beratnya jadi anak kos. Hampir semua orang tau kalo jadi anak kos itu gak gampang. Hidup di kota orang, jauh dari kampung halaman, berjuang mencari ilmu atau nafkah. Semua dilalui demi membahagiakan orangtua dan keluarga di kampung.
Tapi, ada satu hal yang jadi momok menakutkan bagi anak kos. Yap! Tanggal tua. Kalo udah masuk tanggal tua mulai deh anak kos pinter-pinter puter otak gimana caranya tetep bertahan hidup sampe awal bulan alias sampe dikirimin uang dari orangtua. Mulai dari makan seadanya, pinjam uang sana-sini, cari kerja sampingan, sampe hal unik dilakuin contohnya masak mi instan di magic jar wkwk.
Ya itulah serba-serbi kehidupan anak kos. Tanggal muda foya-foya, tanggal tua hidup seadanya. Tapi enggak semua anak kos begitu ya. Ada juga anak kos yang pinter ngatur duit kiriman orangtua di awal bulan, sehingga di akhir bulan dia tetep makmur sejahtera. Nah kali ini gue mau share tips gimana sih ngatur keuangan khusus buat anak kos biar akhir bulan lo ga ngenes-ngenes amat. Simak tipsnya dibawah ini:
1. Nabung diawal
Kebanyakan dari kita nabung disaat akhir-akhir. Pas uang udah dibelanjain sana-sini, baru sisanya ditabung. Kalo gitu kita gak tau pasti apa uang yang kita belanjain itu bakal sisa apa engga nantinya buat ditabung. Kalo sisa pun, gak pasti kita tabung berapa. Nah, tips pertama ini adalah coba lo tabung dulu diawal uang yang lu terima di awal bulan. Coba konsisten setiap bulannya buat nabung diawal jadi lo gak ada yang namanya duit abis dulu sebelum sempet ditabung.
Nah, ini yang gak kalah penting. Coba deh buat anggaran supaya cashflow keuangan kalian tuh jelas dan terarah. Kalo ada anggaran kita gak bakal ngeluarin uang buat hal-hal yang gak bermanfaat karena kita berpedoman sama anggaran yang udah kita buat. Pastiin juga anggaran yang kita buat itu punya goals yang jelas ya!
3. Prioritasin Kebutuhan
Pernah gak sih kita dihadapin suatu pilihan yang berat. Bingung antara mau beli buku kuliah atau mau beli tas baru yang lagi ada diskon 50%. Kalo begitu mungkin kebanyakan dari kita bakal mikir, beli tas aja deh, mumpung lagi diskon, kapan lagi coba. Nah, ini jelas sebuah kesalahan guys. Bagi mahasiswa yang bijak, pasti akan mementingkan untuk membeli buku kuliah daripada membeli tas baru. Karena mahasiswa prioritasnya adalah belajar, pasti mereka membutuhkan yang namanya buku pelajaran untuk menunjang perkuliahannya. Soal tas, pake aja tas yang lama. Selama tas itu masih layak dipakai dan masih bagus, gaada salahnya buat dipake lagi.
So, itu dulu tips dari gue, next bakal gue bahas lagi di kesempatan lain.
See you!
SAYA KEMBALI
Minggu, September 29, 2019Welcome To My Blog!
Hai, apa kabar? Udah lama ya kita ga ketemu. Semoga kalian semua bahagia selalu. Selamat datang di blog gue. Disini gue bakal kembali sharing hal-hal yang (semoga) bermanfaat. Sering-sering berkunjung ya!. Thank you